Harusnya aku
tidak memulai percakapan ini
Semuanya hanya
membawa kepada pesakitan yang lain
Dulu aku pernah
bermimpi ketika masih kecil
-Aku akan
berusaha menjadi perempuan muslimah agar kelak segala hal dipermudahkan terutama
dalam hal pasangan hidup-
Karena ketika ku
kecil pernah diberitahu bahwa ada hukumnya tertulis di Kitab bahwa wanita
sholihah hanya untuk laki-laki yang sholih
Berjalannya waktu
aku tidak menapaki diriku nyaman dengan impianku
Tapi sulit untuk
melepaskannya
Aku tidak peduli
se sholih apa lelaki itu
Karna bagiku
hanya satu lelaki sholih dalam hidupku
Ayah
Banyak yang
bilang ayah itu seperti cinta pertama seorang anak perempuan
Penuh dengan
penghormatan dan kekaguman
Tapi tidak banyak
anak perempuan yang mampu mengungkapkan rasa sayangnya
Mungkin itu yang
mengakibatkannya berlari mencari lelaki yang dirasa mengingatkannya pada
ayahnya
Pun dulu aku
pernah berfikir begitu
Beranjak
perjalanan waktu, untukku hanya satu sosok yang bisa ku kagumi dan ku hormati
sebagai lelaki
Bapak
Dan tak perlu mencari
yang lain karena aku merasa hanya dia yang bisa memberikanku segala penjagaan
yang penuh segala kasih dan sayang seorang lelaki kepada anaknya
Dia hanyalah
busur panah dan aku anak panahnya
Tuhan yang berhak
membawa dan mengarahkan kami
Dimana pun kelak
aku terpanahkan hanya satu busur yang pernah meregangkan untuk menghantarku ke
peraduan
Meskipun aku
telah jauh dari busur, aku tetap akan berakhir bersamanya
Kami dari satu
bongkahan kayu yang sama karena aku adalah bagian dari dirinya
Dan tanpa panahku dia hanyalah sebuah busur
yang menganggur
Aku tidak akan
mencari busur yang lain
Terimakasih untuk
segalanya
Kau lelaki
terhebat dalam hidupku
Aku sayang bapak
(Aku bersyukur memilikimu sebagai Ayahku, bapak)
^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar